Grafiti
Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat
tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng
atau pilok.
Sejarah
Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang
menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai
cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty
digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan
semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga
memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida.
Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui
seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru
dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran
terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini
ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri
dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk
kristen yang pada zaman
itu dilarang kaisar.
Grafiti pada zaman modern
Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan
kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan
kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan
sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering
muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami
golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan
terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan
tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap
merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali
seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.
Fungsi grafiti
• Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
Pada perkembangannya, grafiti di sekitar tahun 70-an di Amerika
dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri
kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang
kurang bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota.
Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar
kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun
sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki
peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San Diego, California,
New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa
grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola
pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.
Gang grafiti
Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan
lewat tulisan nama gang,
gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang
terjadi di dalam gang itu.
Tagging graffiti
Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang
atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka
makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini
memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya.
Semacam tanggung jawab karya.
di indonesia sendiri sekarang graffiti sudah sangat gampang
dijumpai di beberapa kota di indonesia!kemunculan graffiti
di indonesia pertama kali di daerah jogjakarta dan kini sudah
hampir menyebar ke seluruh pelosok negeri ini dan biasa di i
ndonesia artisnya kebanyakan pelajar yang mengekpresikan
ke tembok-tembok orang lain
0 komentar:
Posting Komentar