BIOS (Basic Input/Output System) secara sederhana merupakan sebuah system di dalam Chip Motherboard yang bertugas mengenali dan menyiapkan perangkat keras/hardware komputer saat PC dinyalakan, seperti Hardisk, Processor, Floppy Disk, Memory, DVD Rom dan lainnya. Jika semua beres maka Sistem Operasi (seperti windows,Linux) baru mulai dijalankan
Jika komputer berjalan lancar atau tidak mengalami masalah, memang tidak perlu untuk melakukan upgrade (memperbarui) BIOS di komputer kita. Karena memang sangat beresiko bagi yang belum terbiasa, jika kurang hati-hati komputer malah tidak bisa dioperasikan lagi ;) . Tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan BIOS harus diupgrade, misalnya :
* Ketika komputer dinyalakan, tiba-tiba berhenti sebelum masuk sistem operasi. Tetapi sebaiknya baca juga artikel ini.
* Komputer sudah cukup lama, dan kita memasang hardware baru yang tidak terdeteksi dengan baik, misalnya kita ganti Processor baru. Karena sering BIOS belum mengenali processor tersebut.
* BIOS rusak, baik ditunjukkan dengan adanya pesan ataupun tidak. Misalnya invalid BIOS, BIOS corrupted dsb.
* BIOS gagal mendeteksi hardware, seperti hardiks, CD-ROM, VGA dan lainnya
* Ingin [sedikit] lebih mengoptimalkan kinerja komputer (hardware)
* Adanya recomendasi dari vendor Motherboard
Jika BIOS di komputer rusak, maka otomatis tidak bisa menjalankan Sistem operasi seperti Windows Xp misalnya. Beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan BIOS misalnya :
* Mematikan komputer tanpa shutdown, atau listrik tiba-tiba mati (tanpa UPS)
* Terkena Virus
* Kesalahan meng-upgrade BIOS. Misalnya komputer mati ketika proses upgrade, BIOS tidak cocok dengan jenis motherboard dll.
Bagaimana meng-upgrade BIOS Komputer?
Untuk meng-upgrade BIOS, diperlukan 2 file, pertama file BIOS itu sendiri dan Flash Memory Writer utility, yaitu software untuk mengupgrade (flash) BIOS, misalnya AFLASH.EXE, AWD816a.EXE dan lainnya. File BIOS biasanya dengan ekstensi 001, BIN atau lainnya, sengan ukuran kurang dari 512 KB. Kebanyakan Untuk mengupgrade BIOS harus dilakukan melalui DOS atau MS-DOS, meski saat ini juga sudah banyak vendor yang menyediakan software yang berbasis Windows.
Yang perlu diperhatikan adalah mencari file BIOS dan Flash Writer yang tepat, karena jika tidak sesuai, komputer kemungkinan bakalan tidak bisa hidup lagi. Tetapi jika tipe sudah tepat, maka kemungkinan selalu berhasil, kecuali mati listrik atau komputer mati ketika flash BIOS sedang berjalan. Pada umumnya flash BIOS hanya berlangsung beberapa detik saja. Kurang dari 30 detik. Untuk melakukan flash BIOS, setelah masuk ke DOS, ketikkan nama Flash Writer, misalnya untuk AWD816a.EXE
C:\ADW816a
Maka biasanya ada keterangan cara pemakaiannya. Ikuti perintah yang ada, pastikan juga untuk membackup BIOS yang lama, dapat dilakukan dengan file flash writer itu juga. Keterangan yang ditampilkan mungkin berbeda-beda. Jika masih ragu, sebaiknya ditanyakan kepada yang lebih tahu. Atau bisa juga dibaca di buku petunjuk motherboard.
Bagaimana Cara menentukan Tipe Motherboard?
Ada beberapa cara menentukan tipe Motherboard yang dimiliki, antara lain :
* Melihat buku petunjuk yang disertakan ketika membeli Motherboard
* Melihat Tampilan awal ketika komputer menyala, biasanya ditampilkan seri atau tipe motherboard
* Melihat langsung motherboard (membuka casing komputer), disana biasanya ditulis merk Motherboard dan tipenya.
Dimana Download BIOS dan Flash Utility tersebut?
Jika motherboard kita termasuk populer, maka vendor biasanya telah menyediakan download BIOS dan Flash Utility-nya, seperti MSI, Gigabyte dan sejenisnya. Berikut beberapa link untuk download BIOS maupun driver motherboard yang bisa dijadikan referensi :
* ASUS Motherboard disini
* ECS web Site disini
* GIGABYTE Motherboard disini
* Micro Star International (MSI) Motherboard disini
* DriverStock Tempat download berbagai driver
Jika Motherboard anda tidak memiliki web site resmi untuk download driver, bisa dicoba mencari melalui www.google.com, dengan mengetikkan tipe motherboard diikuti kata seperti BIOS, download BIOS dan sejenisnya. Misalnya “BIOS P4VP-MX” atau “Download BIOS P4VP-MX”.
http://ebsoft.web.id/2008/04/23/bagaimana-cara-meng-upgrade-bios/
Mengapa Hardisk sebaiknya di partisi...?
Partisi Hardisk (Disk Partitioning) adalah membagi Hardisk menjadi beberapa bagian, yang biasa disebut dengan istilah Partisi. Pada Sistem operasi windows, biasanya dimulai dengan Drive C:, dan bisa berlanjut sampai Z:. Dengan semakin besarnya ukuran Hardisk, maka Hardisk memang sebaiknya di partisi menjadi beberapa bagian.
Apa saja manfaat kita mem-partisi Hardisk ? Berikut selengkapnya.
Maksud (manfaat) dari Mem-partisi Hardisk :
* Memisahkan antara file-file sistem operasi dan Data atau dokumen. Meski bisa saja menjadi satu, tetapi dengan dipisahkan akan lebih aman dan mudah pengaturannya.
* Sebagai tempat Virtual Memory untuk Sistem operasi. Seperti misalnya pada Linux
* Menjaga agar lokasi program yang digunakan atau data saling berdekatan. Hal ini selain mempercepat eksekusi program juga lebih efisien.
* Digunakan untuk booting atau menjalankan Sistem Operasi lebih dari satu, misalnya Windows XP, Windowx 7, Linux, Mac OS X dan lainnya.
* Melindungi atau memisahkan file-file untuk mempermudah recovery data ketika sistem rusak. Karena jika satu partisi rusak, partisi lain tidak akan terpengaruh sehingga data masih bisa di selamatkan.
* Meningkatkan keseluruhan performa (kinerja) komputer pada sistem yang disana file system kecil lebih efisien. Misalnya pada tipe File system NTFS ( bawaan windows XP, 2003, Vista dan Windows 7), ukuran Hardisk yang besar akan mempunyai Master File Table (MFT) yang lebih besar sehingga waktu akses juga lebih lama dibanding MFT yang lebih kecil.
Untuk cara pembagian hardisk, bisa membaca artikel saya sebelumnya Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Hard disk
disk-map
Master Table File (MFT) merupakan lokasi yang menyimpan berbagai atribut file, direktory dan keterangan lain tentang file sistem NTFS yang biasa disebut dengan Metafiles. Berbagai atribut tersebut dikenal dengan istilah Metadata. Atribut yang disimpan bisa berbagai macam, seperti misalnya : nama file, lokasi file, ukuran dan perijinan file.
Beberapa software gratis yang dapat digunakan untuk mempartisi Hardisk antara Lain Easeus Partition Manager, Partition Wizard Home Edition, GParted dan lainnya. Juga bisa melihat Paragon hardisk Manager 8.5
http://en.wikipedia.org/wiki/Disk_partitioning
Apa saja manfaat kita mem-partisi Hardisk ? Berikut selengkapnya.
Maksud (manfaat) dari Mem-partisi Hardisk :
* Memisahkan antara file-file sistem operasi dan Data atau dokumen. Meski bisa saja menjadi satu, tetapi dengan dipisahkan akan lebih aman dan mudah pengaturannya.
* Sebagai tempat Virtual Memory untuk Sistem operasi. Seperti misalnya pada Linux
* Menjaga agar lokasi program yang digunakan atau data saling berdekatan. Hal ini selain mempercepat eksekusi program juga lebih efisien.
* Digunakan untuk booting atau menjalankan Sistem Operasi lebih dari satu, misalnya Windows XP, Windowx 7, Linux, Mac OS X dan lainnya.
* Melindungi atau memisahkan file-file untuk mempermudah recovery data ketika sistem rusak. Karena jika satu partisi rusak, partisi lain tidak akan terpengaruh sehingga data masih bisa di selamatkan.
* Meningkatkan keseluruhan performa (kinerja) komputer pada sistem yang disana file system kecil lebih efisien. Misalnya pada tipe File system NTFS ( bawaan windows XP, 2003, Vista dan Windows 7), ukuran Hardisk yang besar akan mempunyai Master File Table (MFT) yang lebih besar sehingga waktu akses juga lebih lama dibanding MFT yang lebih kecil.
Untuk cara pembagian hardisk, bisa membaca artikel saya sebelumnya Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Hard disk
disk-map
Master Table File (MFT) merupakan lokasi yang menyimpan berbagai atribut file, direktory dan keterangan lain tentang file sistem NTFS yang biasa disebut dengan Metafiles. Berbagai atribut tersebut dikenal dengan istilah Metadata. Atribut yang disimpan bisa berbagai macam, seperti misalnya : nama file, lokasi file, ukuran dan perijinan file.
Beberapa software gratis yang dapat digunakan untuk mempartisi Hardisk antara Lain Easeus Partition Manager, Partition Wizard Home Edition, GParted dan lainnya. Juga bisa melihat Paragon hardisk Manager 8.5
http://en.wikipedia.org/wiki/Disk_partitioning
Mengapa Hardisk sebaiknya di partisi...?
Partisi Hardisk (Disk Partitioning) adalah membagi Hardisk menjadi beberapa bagian, yang biasa disebut dengan istilah Partisi. Pada Sistem operasi windows, biasanya dimulai dengan Drive C:, dan bisa berlanjut sampai Z:. Dengan semakin besarnya ukuran Hardisk, maka Hardisk memang sebaiknya di partisi menjadi beberapa bagian.
Apa saja manfaat kita mem-partisi Hardisk ? Berikut selengkapnya.
Maksud (manfaat) dari Mem-partisi Hardisk :
* Memisahkan antara file-file sistem operasi dan Data atau dokumen. Meski bisa saja menjadi satu, tetapi dengan dipisahkan akan lebih aman dan mudah pengaturannya.
* Sebagai tempat Virtual Memory untuk Sistem operasi. Seperti misalnya pada Linux
* Menjaga agar lokasi program yang digunakan atau data saling berdekatan. Hal ini selain mempercepat eksekusi program juga lebih efisien.
* Digunakan untuk booting atau menjalankan Sistem Operasi lebih dari satu, misalnya Windows XP, Windowx 7, Linux, Mac OS X dan lainnya.
* Melindungi atau memisahkan file-file untuk mempermudah recovery data ketika sistem rusak. Karena jika satu partisi rusak, partisi lain tidak akan terpengaruh sehingga data masih bisa di selamatkan.
* Meningkatkan keseluruhan performa (kinerja) komputer pada sistem yang disana file system kecil lebih efisien. Misalnya pada tipe File system NTFS ( bawaan windows XP, 2003, Vista dan Windows 7), ukuran Hardisk yang besar akan mempunyai Master File Table (MFT) yang lebih besar sehingga waktu akses juga lebih lama dibanding MFT yang lebih kecil.
Untuk cara pembagian hardisk, bisa membaca artikel saya sebelumnya Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Hard disk
disk-map
Master Table File (MFT) merupakan lokasi yang menyimpan berbagai atribut file, direktory dan keterangan lain tentang file sistem NTFS yang biasa disebut dengan Metafiles. Berbagai atribut tersebut dikenal dengan istilah Metadata. Atribut yang disimpan bisa berbagai macam, seperti misalnya : nama file, lokasi file, ukuran dan perijinan file.
Beberapa software gratis yang dapat digunakan untuk mempartisi Hardisk antara Lain Easeus Partition Manager, Partition Wizard Home Edition, GParted dan lainnya. Juga bisa melihat Paragon hardisk Manager 8.5
Apa saja manfaat kita mem-partisi Hardisk ? Berikut selengkapnya.
Maksud (manfaat) dari Mem-partisi Hardisk :
* Memisahkan antara file-file sistem operasi dan Data atau dokumen. Meski bisa saja menjadi satu, tetapi dengan dipisahkan akan lebih aman dan mudah pengaturannya.
* Sebagai tempat Virtual Memory untuk Sistem operasi. Seperti misalnya pada Linux
* Menjaga agar lokasi program yang digunakan atau data saling berdekatan. Hal ini selain mempercepat eksekusi program juga lebih efisien.
* Digunakan untuk booting atau menjalankan Sistem Operasi lebih dari satu, misalnya Windows XP, Windowx 7, Linux, Mac OS X dan lainnya.
* Melindungi atau memisahkan file-file untuk mempermudah recovery data ketika sistem rusak. Karena jika satu partisi rusak, partisi lain tidak akan terpengaruh sehingga data masih bisa di selamatkan.
* Meningkatkan keseluruhan performa (kinerja) komputer pada sistem yang disana file system kecil lebih efisien. Misalnya pada tipe File system NTFS ( bawaan windows XP, 2003, Vista dan Windows 7), ukuran Hardisk yang besar akan mempunyai Master File Table (MFT) yang lebih besar sehingga waktu akses juga lebih lama dibanding MFT yang lebih kecil.
Untuk cara pembagian hardisk, bisa membaca artikel saya sebelumnya Tips Mengatur Pembagian (Partisi) Hard disk
disk-map
Master Table File (MFT) merupakan lokasi yang menyimpan berbagai atribut file, direktory dan keterangan lain tentang file sistem NTFS yang biasa disebut dengan Metafiles. Berbagai atribut tersebut dikenal dengan istilah Metadata. Atribut yang disimpan bisa berbagai macam, seperti misalnya : nama file, lokasi file, ukuran dan perijinan file.
Beberapa software gratis yang dapat digunakan untuk mempartisi Hardisk antara Lain Easeus Partition Manager, Partition Wizard Home Edition, GParted dan lainnya. Juga bisa melihat Paragon hardisk Manager 8.5
Mudah membuat kotak informasi menarik di web/blog
salah satu cara agar tampilan website/blog lebih menarik dan informatif adalah dengan menambahkan CSS (Cascading Style Sheet). Tetapi kali ini tidak akan dibahas apa itu CSS, tetapi langsung menerapkan dan mencoba untuk membuat kota informasi, peringatan, atau sejenisnya dalam sebuah tulisan di web/blog dengan salah satu fungsi/kode CSS.
Sekaligus ini menjelaskan (menjawab) pertanyaan salah satu pengunjung, tentang bagaimana cara menambahkan kotak informasi/peringatan penting, seperti di beberapa artikel ebsoft.
Hal ini bisa kita lakukan dengan kode (tag) HTML div. DIV merupakan kode HTML yang akan menghasilkan blok paragraf, biasa saya istilahkan dengan Box. Karena dengan menuliskan paragraf atau kalimat diantara tag
color dan background
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
Perhatikan bagian setelah style. bagian itulah yang menentukan tampilan box dengan menggunakan DIV. Kode diatas menggunakan 2 atribut, yaitu color dan background. Color akan menentukan warna text dan background menentukan warna latar. Perhatikan pula penulisan tanda titik dua dan titik koma.
Atribut warna bisa diisi dengan tulisan seperti : black, blue,green, yellow, red, white dan lainnya. Bisa juga dengan menggunakan kode Heksadesimal, misalnya #FFFFFF untuk putih #0000FF untuk biru dan lainnya. Untuk mempermudah memilih warna terbaik, bisa menggunakan program gratis ColorPic
border
Pada kotax/box sebelumnya, warna kuning terlihat tanpa garis tepi. Akan lebih menarik jika kita meambahkan garis tepi di sekelilingnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan atribut border. Contohnya sebagai berikut:
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
Penjelasan nilai setelah border adalah sebagai berikut : 1px menandakan ketebalan garis ( 1 pixel merupakan satu garis tipis), solid merupakan bentuk atau rupa garis dan #AACCEE merupakan warna garis. Masing-masing dipisahkan dengan tanda spasi.
Untuk bentuk (style) border selain solid, juga bisa bernilai none, hidden, dotted, dashed, double, groove, ridge, inset, outset dan inherit. Contoh masing-masing bisa dilihat tutorial CSS border
padding dan margin
Pada box sebelumnya tulisan dalam kotak terlihat terlalu rapat dengan garis tepi (baik kiri, atas, kanan atau bawah). Agar tampilan lebih indah, maka tulisan bisa dibuat agar mempunyai jarak dengan garis tepi (lebih menjorok kedalam). Hal ini bisa kita lakukan dengan menambahkan atribut padding. Berikut contohnya :
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
Nilai padding:5px, berarti tulisan dalam box masuk kedalam sepanjang 5 pixel (1 pixel adalah satu garis tipis). Sebenarnya nilainya bisa diisi lebih detail misalnya padding:2px 3px 4px 5px, yang berarti jarak dari garis atas 2 pixel, dari kanan 3 pixel, bawah 4 pixel dan kanan 5pixel. Urutannya dari atas-kanan-bawah-kiri.
Untuk margin hampir sama dengan padding, hanya saja untuk margin menentukan jarak kotak ke area diluarnya (dari garis tepi keluar, mulai atas-kanan-bawah-kiri). Pada contoh tampilan diatas (yang berwarna hijau), tampak box posisinya menjorok kedalam. Karena margin:10px, maka posisi box sejauh 10 pixel dari atas, kanan, bawah dan kiri. Pengisian juga bisa dilakukan seperti padding
width (lebar box)
Dengan kode-kode seperti diatas, maka panjang box akan selebar konten atau area yang tersedia. Untuk membatasi lebar kotak, kita bisa menggunakan atribut width. Berikut contohnya:
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
properti width akan mengatur dan membatasi ukuran box. pada contoh di atas, nilainya adalah 300 pixel. Sebenarnya masih banyak atribut lain yang bisa disertakan, tetapi sementara 6 atribut diatas sudah cukup untuk membuat tulisan lebih informatif (dengan pemilihan warna yang tepat tentunya).
Satu hal yang perlu diperhatikan ketika menuliskan kode tersebut (dalam menulis artikel) adalah harus dalam mode HTML, bukan dalam mode visual.
Sumber :http://ebsoft.web.id/2009/11/12/mudah-membuat-kotak-informasi-menarik-di-webblog/
Sekaligus ini menjelaskan (menjawab) pertanyaan salah satu pengunjung, tentang bagaimana cara menambahkan kotak informasi/peringatan penting, seperti di beberapa artikel ebsoft.
Hal ini bisa kita lakukan dengan kode (tag) HTML div. DIV merupakan kode HTML yang akan menghasilkan blok paragraf, biasa saya istilahkan dengan Box. Karena dengan menuliskan paragraf atau kalimat diantara tag
....
, maka kalimat/paragraf terseut akan tampil dalam box yang bisa kita atur tampilannya. Untuk memudahkannya, berikut berbagai contoh dan penggunaan tag DIV.color dan background
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
...
Perhatikan bagian setelah style. bagian itulah yang menentukan tampilan box dengan menggunakan DIV. Kode diatas menggunakan 2 atribut, yaitu color dan background. Color akan menentukan warna text dan background menentukan warna latar. Perhatikan pula penulisan tanda titik dua dan titik koma.
Atribut warna bisa diisi dengan tulisan seperti : black, blue,green, yellow, red, white dan lainnya. Bisa juga dengan menggunakan kode Heksadesimal, misalnya #FFFFFF untuk putih #0000FF untuk biru dan lainnya. Untuk mempermudah memilih warna terbaik, bisa menggunakan program gratis ColorPic
border
Pada kotax/box sebelumnya, warna kuning terlihat tanpa garis tepi. Akan lebih menarik jika kita meambahkan garis tepi di sekelilingnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan atribut border. Contohnya sebagai berikut:
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
...
Penjelasan nilai setelah border adalah sebagai berikut : 1px menandakan ketebalan garis ( 1 pixel merupakan satu garis tipis), solid merupakan bentuk atau rupa garis dan #AACCEE merupakan warna garis. Masing-masing dipisahkan dengan tanda spasi.
Untuk bentuk (style) border selain solid, juga bisa bernilai none, hidden, dotted, dashed, double, groove, ridge, inset, outset dan inherit. Contoh masing-masing bisa dilihat tutorial CSS border
padding dan margin
Pada box sebelumnya tulisan dalam kotak terlihat terlalu rapat dengan garis tepi (baik kiri, atas, kanan atau bawah). Agar tampilan lebih indah, maka tulisan bisa dibuat agar mempunyai jarak dengan garis tepi (lebih menjorok kedalam). Hal ini bisa kita lakukan dengan menambahkan atribut padding. Berikut contohnya :
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
...
Nilai padding:5px, berarti tulisan dalam box masuk kedalam sepanjang 5 pixel (1 pixel adalah satu garis tipis). Sebenarnya nilainya bisa diisi lebih detail misalnya padding:2px 3px 4px 5px, yang berarti jarak dari garis atas 2 pixel, dari kanan 3 pixel, bawah 4 pixel dan kanan 5pixel. Urutannya dari atas-kanan-bawah-kiri.
Untuk margin hampir sama dengan padding, hanya saja untuk margin menentukan jarak kotak ke area diluarnya (dari garis tepi keluar, mulai atas-kanan-bawah-kiri). Pada contoh tampilan diatas (yang berwarna hijau), tampak box posisinya menjorok kedalam. Karena margin:10px, maka posisi box sejauh 10 pixel dari atas, kanan, bawah dan kiri. Pengisian juga bisa dilakukan seperti padding
width (lebar box)
Dengan kode-kode seperti diatas, maka panjang box akan selebar konten atau area yang tersedia. Untuk membatasi lebar kotak, kita bisa menggunakan atribut width. Berikut contohnya:
Kotak ini adalah penggunaan dengan kode HTML berikut :
...
properti width akan mengatur dan membatasi ukuran box. pada contoh di atas, nilainya adalah 300 pixel. Sebenarnya masih banyak atribut lain yang bisa disertakan, tetapi sementara 6 atribut diatas sudah cukup untuk membuat tulisan lebih informatif (dengan pemilihan warna yang tepat tentunya).
Satu hal yang perlu diperhatikan ketika menuliskan kode tersebut (dalam menulis artikel) adalah harus dalam mode HTML, bukan dalam mode visual.
Sumber :http://ebsoft.web.id/2009/11/12/mudah-membuat-kotak-informasi-menarik-di-webblog/
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI 1. Konsep dasar Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :
•
•
Gordon B. Davis ( 1984 ) : “ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “. Raymond Mcleod (2001) : “ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “. Karakteristik Sistem 1
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : Komponen-komponen Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa : • Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. • Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. Batas sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Lingkungan luar sistem Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem . Penghubung 2
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Masukkan Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Keluaran Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Pengolah Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sasaran atau tujuan Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 3
2. Konsep Dasar Informasi Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Raymond Mcleod, : “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ” Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb. 4
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ; Gambar 1.1. Siklus Informasi Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai 2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai 3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal. Dasar Data Output (Information) Proses (Model) Input (Data) Data (Ditangap) Penerima Keputusan tindakan Hasil Tindakan
5
Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. - Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. - Tepat waktu Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. - Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda. 3. Konsep Dasar Sistem Informasi Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan
6
informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya Menurut Mc leod : “Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi “ Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut : • harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat • harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan • harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan • harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan. Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti : • Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai
7
• Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan • Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi • Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem informasi. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu : (1) Komponen input atau komponen masukan (2) Komponen model (3) Komponen output atau komponen keluaran (4) Komponen teknologi (5) Komponen basis data (6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini : 1. Blok Masukan (Input Block) Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block) Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan 3. Blok Keluaran (Output Block)
8
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh 5. Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali (Control block) Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem 4. Sistem Informasi dalam Tingkatan Organisasi Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi, antara lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi personalia, dsb. 9
Sistem-sistem informasi dimasudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu ; manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah. Pada manajemen tingkat atas (top level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah perencanaan strategi. Pada manajemen tingkat menengah (middle level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah pengendalian. Sedangkan pada manajemen tingkat bawah (low level management) atau disebut juga operating management, kegiatan yang dilakukan adalah pengendalian operasi. Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi yang berhubungan dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu proses transaksi, kontrol dan perencanaan strategis. ketiga tipe dasar operasi ini dapat dikelompokan ke dalam dua bagian seperti gambar 1.2, yaitu: • kegiatan pada tingkat manajemen dan • kegiatan pada tingkat pengoperasian Keputusan dari manajemen (informasi + aturan) Kegiatan tingkat manajemen Informasi Keputusan dari personel operasi (informasi + aturan) Kegiatan pada tingkat pengoperasian Gambar 1. 2 Kegiatan tingkat manajemen dan tingkat pengoperasian Saat ini kegiatan pada tingkat manajemen digambarkan dalam bentuk segitiga yang terletak di atas gambar empat persegi panjang, gambar pada kegiatan
10
tingkat pengoperasian hampir dapat dikatakan sebagai suatu hal yang tradisional. Manajemen tingkat tinggiManajemen tingkat menengah(manajemen pengawas)manajemen pengawas(pengawas kegiatan)kegiatan karyawanLevel Kegiatan manajemenLevel Kegiatan operasiProses transaksiPengawasanPerencanaanStrategi Gambar 1.3. Kegiatan informasi yang berhubungan dengan organisasi Pada tingkat manajemen, pelaksana atau manajemen tertinggi dalam organisasi akan menentukan tujuan organisasi, sumber-sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam memperoleh, menggunakan dan menyusun sumber-sumber yang digunakan. Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang lama, yaitu satu sampai sepuluh tahun bahkan lebih. Pada gambar 1.3, fungsi kontrol mempunyai komponen manajemen dan komponen operasional. Dalam pengawasan manajemen, manajer tingkat menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat diperoleh dan digunakan secara efektif adan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan bahkan tahunan. Pada pengawasan operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah pelaksanaan tugas-tugas tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini memerlukan waktu harian ataupun mingguan. 11
5. Jenis - Jenis Sistem Informasi Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur. Transaction Processing System (TPS) Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. 12
Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS) Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing. Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan. Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
13
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal. Decision Support System (DSS) Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional. Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli. Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain). Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai
14
knowledge-based system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus. Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan
15
pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan. Executive Support System (ESS) Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
16
•
•
Gordon B. Davis ( 1984 ) : “ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “. Raymond Mcleod (2001) : “ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “. Karakteristik Sistem 1
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : Komponen-komponen Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa : • Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. • Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. Batas sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Lingkungan luar sistem Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem . Penghubung 2
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Masukkan Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Keluaran Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Pengolah Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sasaran atau tujuan Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 3
2. Konsep Dasar Informasi Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Raymond Mcleod, : “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ” Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb. 4
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ; Gambar 1.1. Siklus Informasi Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai 2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai 3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal. Dasar Data Output (Information) Proses (Model) Input (Data) Data (Ditangap) Penerima Keputusan tindakan Hasil Tindakan
5
Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. - Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. - Tepat waktu Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. - Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda. 3. Konsep Dasar Sistem Informasi Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan
6
informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya Menurut Mc leod : “Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi “ Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut : • harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat • harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan • harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan • harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan. Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti : • Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai
7
• Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan • Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi • Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem informasi. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu : (1) Komponen input atau komponen masukan (2) Komponen model (3) Komponen output atau komponen keluaran (4) Komponen teknologi (5) Komponen basis data (6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini : 1. Blok Masukan (Input Block) Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block) Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan 3. Blok Keluaran (Output Block)
8
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh 5. Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali (Control block) Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem 4. Sistem Informasi dalam Tingkatan Organisasi Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi, antara lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi personalia, dsb. 9
Sistem-sistem informasi dimasudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu ; manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah. Pada manajemen tingkat atas (top level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah perencanaan strategi. Pada manajemen tingkat menengah (middle level management), kegiatan manajemen yang dilakukan adalah pengendalian. Sedangkan pada manajemen tingkat bawah (low level management) atau disebut juga operating management, kegiatan yang dilakukan adalah pengendalian operasi. Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi yang berhubungan dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu proses transaksi, kontrol dan perencanaan strategis. ketiga tipe dasar operasi ini dapat dikelompokan ke dalam dua bagian seperti gambar 1.2, yaitu: • kegiatan pada tingkat manajemen dan • kegiatan pada tingkat pengoperasian Keputusan dari manajemen (informasi + aturan) Kegiatan tingkat manajemen Informasi Keputusan dari personel operasi (informasi + aturan) Kegiatan pada tingkat pengoperasian Gambar 1. 2 Kegiatan tingkat manajemen dan tingkat pengoperasian Saat ini kegiatan pada tingkat manajemen digambarkan dalam bentuk segitiga yang terletak di atas gambar empat persegi panjang, gambar pada kegiatan
10
tingkat pengoperasian hampir dapat dikatakan sebagai suatu hal yang tradisional. Manajemen tingkat tinggiManajemen tingkat menengah(manajemen pengawas)manajemen pengawas(pengawas kegiatan)kegiatan karyawanLevel Kegiatan manajemenLevel Kegiatan operasiProses transaksiPengawasanPerencanaanStrategi Gambar 1.3. Kegiatan informasi yang berhubungan dengan organisasi Pada tingkat manajemen, pelaksana atau manajemen tertinggi dalam organisasi akan menentukan tujuan organisasi, sumber-sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam memperoleh, menggunakan dan menyusun sumber-sumber yang digunakan. Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang lama, yaitu satu sampai sepuluh tahun bahkan lebih. Pada gambar 1.3, fungsi kontrol mempunyai komponen manajemen dan komponen operasional. Dalam pengawasan manajemen, manajer tingkat menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat diperoleh dan digunakan secara efektif adan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan bahkan tahunan. Pada pengawasan operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah pelaksanaan tugas-tugas tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini memerlukan waktu harian ataupun mingguan. 11
5. Jenis - Jenis Sistem Informasi Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur. Transaction Processing System (TPS) Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. 12
Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS) Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing. Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan. Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
13
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal. Decision Support System (DSS) Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional. Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli. Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain). Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai
14
knowledge-based system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus. Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan
15
pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan. Executive Support System (ESS) Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
16
KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI
KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM
SISTEM INFORMASI
Unit yang paling penting adalah CPU (Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain, dan mengubah input menjadi output.
CPU mencakup satu unit penyimpanan yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Istilah Software digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk membentuk suatu sistem.
Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika.
Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”.
Karena Penyimpanan Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak diperlukan.
Program yang disimpan Software Library.
Data yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh Unit Output.
BENTUK PENYIMPANAN PRIMER
1. R.A.M (Random Access Memory), untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis, tetapi juga disebut VOLATILE, isinya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M (Read-Only Memory) , jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE, isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi. Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache Memory.
ALAT - ALAT INPUT
1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat Penunjuk (Pointing Device) :
o Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel.
o Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
o Touch Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
o Light Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
o Remote Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV dengan menggunakan remote control.
3. Alat Pembaca Optis
Alat input yang membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.
Gambar 1. Berbagai cara memasukkan data input ke dalam komputer
ALAT – ALAT OUTPUT
Hasil akhir dari pemrosesan komputer berupa Output.
1. Alat Output Tampilan ;
Yang paling popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat Ouput Cetakan ;
Printer menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat Output Suara ;
Speech Output Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter ;
Alat output khusus ini dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik : Printer, Plotter, Monitor.
Alat input dan output menyediakan hubungan komunikasi anatara manajer dan komputer untuk memecahkan masalah guna pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Gambar 2. Berbagai cara menghasilkan output komputer
SOFTWARE
1. System Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user.
a. Sistem Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara user, software dan hardware.
b. Program Utility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file, menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan komputer.
c. Language Translator,
Bahasa generasi pertama (Bahasa Mesin) ;
Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum dijalankan.
Program yang ditulis (Source Program).
Program yang dijalankan (Object Program).
Software yang menterjemahkan Source menjadi Object disebut Translator.
Bahasa generasi kedua (Assembler) ;
Kelemahannya : berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
Bahasa generasi ketiga (Compiler dan Interpreter) ;
Yang populer : COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu dijalankan. Contohnya bahasa pemrograman COBOL. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic yang sering diterjemahkan Interpreter.
Bahasa generasi keempat (4th GL) ;
Bersifat user friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual. Hal ini ditempuh dalam 2 cara, yaitu :
a. Membuat program sendiri (custom programming), Sebagisn besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini merancang system berbais computer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
b. Membeli paket jadi (prewritten package).Contoh : Groupware, sistem surat elektronik, sistem manajemen proyek, paket analisis statistic & perkiraan (forecasting), word processor, spread sheet elektronik, paket2 grafik dan sistem desktop publishing.
Walaupun sistem berbasis komputer tidak kebal terhadap kesalahan, akurasi tingkat tinggi dapat dicapai dengan memasukkan pencegahan, pendeteksian, perbaikan kesalahan.
Software aplikasi merupakan program yang digunakan untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Beberapa aplikasi disebut general purpose programs. Secara umum, general purpose programs antara lain :
1. Pengolah kata, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa teks. Misalnya Wordstar, Word Prefect, MS-Word, AMI PRO dan Chi Writer.
2. Pengolah angka, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa table dan grafik yang merupakan implementasi dari data yang ada. Misalnya Lotus, MS-Excel, Quattro Pro dsb.
3. Pengolah data, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa informasi hasil pengolahan data. Misalnya Dbase, FoxBase dan FoxPro.
4. Desktop Publishing, program yang menjadikan komputer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik dsb.
5. Software telekomunikasi, adalah program yang membantu membangun hubungan dalam system jaringan komputer. Dalam suatu jaringan komunikasi data antara dua jenis atau lebih prosesor diperlukan suatu jenis perangkat lunak yang disebut protokol. Contoh perangkat lunak protokol adalah TCP/IP, Ethernet, PCNet, PC BBS dll.
6. Software grafis, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa presentasi dsbnya. Misalnya Power Point, Corel Draw dan Photoshop.
7. Software multimedia, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa gabungan dari data, suara, gambar, video dan animasi.
SISTEM INFORMASI
Unit yang paling penting adalah CPU (Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain, dan mengubah input menjadi output.
CPU mencakup satu unit penyimpanan yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Istilah Software digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk membentuk suatu sistem.
Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika.
Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”.
Karena Penyimpanan Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak diperlukan.
Program yang disimpan Software Library.
Data yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh Unit Output.
BENTUK PENYIMPANAN PRIMER
1. R.A.M (Random Access Memory), untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis, tetapi juga disebut VOLATILE, isinya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M (Read-Only Memory) , jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE, isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi. Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache Memory.
ALAT - ALAT INPUT
1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat Penunjuk (Pointing Device) :
o Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel.
o Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
o Touch Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
o Light Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
o Remote Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV dengan menggunakan remote control.
3. Alat Pembaca Optis
Alat input yang membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.
Gambar 1. Berbagai cara memasukkan data input ke dalam komputer
ALAT – ALAT OUTPUT
Hasil akhir dari pemrosesan komputer berupa Output.
1. Alat Output Tampilan ;
Yang paling popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat Ouput Cetakan ;
Printer menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat Output Suara ;
Speech Output Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter ;
Alat output khusus ini dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik : Printer, Plotter, Monitor.
Alat input dan output menyediakan hubungan komunikasi anatara manajer dan komputer untuk memecahkan masalah guna pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Gambar 2. Berbagai cara menghasilkan output komputer
SOFTWARE
1. System Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user.
a. Sistem Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara user, software dan hardware.
b. Program Utility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file, menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan komputer.
c. Language Translator,
Bahasa generasi pertama (Bahasa Mesin) ;
Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum dijalankan.
Program yang ditulis (Source Program).
Program yang dijalankan (Object Program).
Software yang menterjemahkan Source menjadi Object disebut Translator.
Bahasa generasi kedua (Assembler) ;
Kelemahannya : berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
Bahasa generasi ketiga (Compiler dan Interpreter) ;
Yang populer : COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu dijalankan. Contohnya bahasa pemrograman COBOL. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic yang sering diterjemahkan Interpreter.
Bahasa generasi keempat (4th GL) ;
Bersifat user friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual. Hal ini ditempuh dalam 2 cara, yaitu :
a. Membuat program sendiri (custom programming), Sebagisn besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini merancang system berbais computer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
b. Membeli paket jadi (prewritten package).Contoh : Groupware, sistem surat elektronik, sistem manajemen proyek, paket analisis statistic & perkiraan (forecasting), word processor, spread sheet elektronik, paket2 grafik dan sistem desktop publishing.
Walaupun sistem berbasis komputer tidak kebal terhadap kesalahan, akurasi tingkat tinggi dapat dicapai dengan memasukkan pencegahan, pendeteksian, perbaikan kesalahan.
Software aplikasi merupakan program yang digunakan untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Beberapa aplikasi disebut general purpose programs. Secara umum, general purpose programs antara lain :
1. Pengolah kata, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa teks. Misalnya Wordstar, Word Prefect, MS-Word, AMI PRO dan Chi Writer.
2. Pengolah angka, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa table dan grafik yang merupakan implementasi dari data yang ada. Misalnya Lotus, MS-Excel, Quattro Pro dsb.
3. Pengolah data, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa informasi hasil pengolahan data. Misalnya Dbase, FoxBase dan FoxPro.
4. Desktop Publishing, program yang menjadikan komputer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik dsb.
5. Software telekomunikasi, adalah program yang membantu membangun hubungan dalam system jaringan komputer. Dalam suatu jaringan komunikasi data antara dua jenis atau lebih prosesor diperlukan suatu jenis perangkat lunak yang disebut protokol. Contoh perangkat lunak protokol adalah TCP/IP, Ethernet, PCNet, PC BBS dll.
6. Software grafis, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa presentasi dsbnya. Misalnya Power Point, Corel Draw dan Photoshop.
7. Software multimedia, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa gabungan dari data, suara, gambar, video dan animasi.
PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH
DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
PEMAHAMAN DASAR PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
• Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
• Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
• Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
• Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
• Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
• Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.
Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala
1. Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
STRUKTUR MASALAH
1. Masalah terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
- Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
- Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
- Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
3 langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi (pemahaman masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
• Merasakan masalah (problem solving styles)
Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar masalah (problem avoider), manajer mengambil sikap positif & menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
• Mengumpulkan informasi (information-gathering styles)
Manajer dpt menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap thd total volume informasi yg tersedia :
Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
• Menggunakan informasi (information-using styles)
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
PEMAHAMAN DASAR PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
• Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
• Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
• Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
• Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
• Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
• Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif.
Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala
1. Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
STRUKTUR MASALAH
1. Masalah terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2. Masalah tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
- Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
- Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
- Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
3 langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi (pemahaman masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
• Merasakan masalah (problem solving styles)
Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar masalah (problem avoider), manajer mengambil sikap positif & menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
• Mengumpulkan informasi (information-gathering styles)
Manajer dpt menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap thd total volume informasi yg tersedia :
Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
• Menggunakan informasi (information-using styles)
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.
Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI
PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI
Informasi :
Salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan organisasi tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan informasi didasarkan pada :
Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Contoh : Pada perusahaan rokok SAMPOERNA yang memiliki 700 pabrik dan tersebar diseluruh Indonesia tidak dapat mengamati unsur fisik (penjual, karyawan, pelanggan, dsb) secara langsung. Manajer akan menggunakan tampilan laporan sebagai informasi untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan pabrik. Dengan demikian informasi merupakan sumber yang paling penting bagi seorang manajer.
Manajemen Informasi
Manajemen Informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada Manajemen Informasi adalah sebagai berikut;
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan salah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakkan
Kepentingan Manajemen Informasi
Kebutuhan akan manajemen informasi disebabkan oleh :
1. Meningkatnya kompleksitas tugas manajemen
Hal ini disebabkan oleh karena :
a) Pengaruh ekonomi internasional,
b) Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
c) Kompleksitas teknologi yang meningkat
d) Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para manajer untuk mengambil keputusan
e) Kendala-kendala sosial
2. Keinginan untuk menggunakkan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
Lima bentuk sumber yang dikelola oleh seorang manajer adalah :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin termasuk fasilitas dan energi
4. Keuangan
5. Informasi termasuk data
Peranan manajerian menurut Mintzberg adalah :
1. Peran antar pribadi (Interpersonal roles)
Pemimpin (Leader) yang mampu menyediakan motivasi
Berpenampilan tinggi (Figure head), Melaksanakan tugas seremonial
Mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada diluar unit
2. Peran informasional (Informational roles)
Pemonitor (Monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada
Menyampaikan informasi (Disseminator)
Juru bicara (Spokesperson)
3. Peran pengambil keputusan (Decesition maker roles)
Wiraswasta (Enterpreneur) membuat perbaikan
Menangani gangguan (Disturbance Handler) dgn bereaksi terhadap kejadian tidak diduga
Pembagi sumber (Resource allocator)
Tawar – menawar (Negotiator)
Keterampilan Manajemen
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar, yaitu :
Keahlian komunikasi. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis
Keahlian pemecahan masalah. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Keputusan adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.
Selain itu seorang manajer modern juga harus memiliki pemahaman terhadap komputer dan pemahaman cara menggunakan informasi dalam manajemen.
TINGKATAN MANAJER
TOP MANAGER
Disebut executive dan berada pada tingkat perencanaan strategis.
(strategic Decision Making – Membuat keputusan strategis)
MIDDLE MANAGER
Kepala cabang, kepala divisi, dll, disebut tingkat manajemen pengawasan.
(Tactical Decision Making – Membuat keputusan taktis)
LOWER MANAGER
Supervisor, kepala bagian, dll, disebut tingkat pengawasan operasional.
Operational Decision Making – Membuat keputusan operasional)
Strategic Planning
Management control
Operational control
Sistem :
Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam sebuah sistem :
1. Terdapat kelompok elemen, Sebuah sistem memiliki lebih dari satu elemen. Contoh : Batu cadas menjadi tembok
2. Elemen terpadu
Semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis.
Contoh : Sepeda
3. Maksud bersama untuk mencapai tujuan
Dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem dan bukan untuk masing-masing elemen tersebut. Contoh : Pelayanan di suatu kantor
Klasifikasi Sistem :
a) Sistem cloosed loop terdiri dari 3 elemen kontrol yaitu : elemen objektif, mekanisme kontrol dan feedback loop.
b) Sistem open loop
Dalam hal ini tidak ada cara dalam mengendalikan outputnya
c) Sistem fisik
Terdiri dari sumber fisik misalnya : sistem komputer
d) Sistem konseptual
Menggunakkan sumber – sumber konsepsi / fisik, misalnya data dan informasi yang disimpan dalam komputer
Data :
Gambaran / fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya.
Contoh : Jam kerja
Informasi :
Data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Evolusi Sistem Informasi berbasis Komputer
1. Sistem Informasi Akutansi / Fokus Data
Karakteristik dari sebuah sistem informasi akutansi adalah:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data yang rinci
4. Terutama pada historis
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
2. Sistem Informasi Manajemen / Fokus Informasi
Sistem Informasi Manajemen :
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Karakteristik dari SIM :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS
2. Mempunyai tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output
4. Memberikan gambaran terhadap attitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi
Sistem Informasi Manajement menurut :
Robet G Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambilan keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Bagan Sistem Informasi Manajemen
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut :
Pemakai Penggunaan
Petugas administrasi Mengerjakan transaksi
Mengolah data
Menjawab pertanyaan
Manajer tingkat bawah Mendapatkan data operasi
Membantu perencanaan
Penjadwalan
Mengetahui situasi yg tak terkendali
Mengambil kemputusan
Staff ahli Informasi untuk analisa
Membantu dalam analisis
Perencanaan dan pelaporan
Manajemen Laporan tetap
Permintaan informasi khusus
Analisis dan laporan khusus
Bantu dlm kenali persoalan dan peluang
Bantu dalam analisis pengambilan keputusan
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) / Fokus
Pada Pendukung Keputusan
DSS adalah Informasi yang menghasilkan system yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat
Teori yang mendasari DSS :
Herbert A Simon
Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikiran DSS saat ini.
G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton
Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan
Masalah yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat semistruktur. Masalah semistruktur adalah masalah yang beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan dimengerti dan beberapa diantaranya tidak dapat diketahui.
Fase pembuatan keputusan menurut Herbert A Simon
1. Intelegensi
2. Desain
3. Peninjauan kembali
Proses pengujian menguji kelayakan pemecahan tersebut.
4. Otomatisasi Kantor / Fokus Pada Komunikasi
OA(Office Automation) dimaksudkan u/ mempermudah komunikasi & meningkatkan produktivitas diantara manajer & pekerja kantor dengan menggunakan peralatan elektronik & elektromekanik
Tujuan utama dari penggunaan otomatisasi kantor:
1. Menaikkan produktivitas tugas sekertaris di karyawan administrasi
2. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke luar (Outgoing Correspondence)
3. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke dalam (Ingoing Correspondece)
4. Media dalam pemecahan masalah
5. Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
5. Sistem Pakar (Expert System) / Fokus Konsultasi
Sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Merupakan aktivitas penyertaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan menampilkan tingkah laku yang dianggap intelegent.
Komponen :
User interface, software yang berfungsi sebagai media pemasukan ke dalam knowledge base.
Knowledge Base, berisi semua fakta, ide, hubungan
Inference engine, bertugas untuk menganalisis pengetahuan & menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base
Development Engine
Dipakai untuk menciptakan expert system
Ide dasar AI(Artificial Inteligent) : computer dapat di program u/ melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia
Rantai Komunikasi Tradisional
Menghubungkan pemakai, spesialis informasi dan komputer.
Rantai komunikasi End-User Computing
Spesialis Informasi:
Analis sistem bekerjasama dengan pemakai mengembangkan system baru dan memperbaiki system yang sekarang ada.
Pengelola Database bekerjasama dengan pemakai dan analis system menciptakan database berisi data yg diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
Spesialis jaringan bekerjasama dengan analisis system dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis system untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan komputer mini.
Siklus Kehidupan Sistem (System Life Cycle)
Perencanaan : manajer mendefinisikan masalah
Analisis : manajer mengatur penelitian sistem
Rancangan : manajer mengatur perancangan sistem
Penerapan : manajer mengatur penerapan sistem
Penggunaan : manajer mengatur persiapan sistem
Informasi :
Salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan organisasi tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan informasi didasarkan pada :
Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Contoh : Pada perusahaan rokok SAMPOERNA yang memiliki 700 pabrik dan tersebar diseluruh Indonesia tidak dapat mengamati unsur fisik (penjual, karyawan, pelanggan, dsb) secara langsung. Manajer akan menggunakan tampilan laporan sebagai informasi untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan pabrik. Dengan demikian informasi merupakan sumber yang paling penting bagi seorang manajer.
Manajemen Informasi
Manajemen Informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada Manajemen Informasi adalah sebagai berikut;
Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memproses menjadi informasi yang dapat digunakan
Menentukan orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen
Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan salah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakkan
Kepentingan Manajemen Informasi
Kebutuhan akan manajemen informasi disebabkan oleh :
1. Meningkatnya kompleksitas tugas manajemen
Hal ini disebabkan oleh karena :
a) Pengaruh ekonomi internasional,
b) Perkembangan teknologi dunia yang semakin pesat
c) Kompleksitas teknologi yang meningkat
d) Semakin sempitnya kerangka waktu bagi para manajer untuk mengambil keputusan
e) Kendala-kendala sosial
2. Keinginan untuk menggunakkan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
Lima bentuk sumber yang dikelola oleh seorang manajer adalah :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin termasuk fasilitas dan energi
4. Keuangan
5. Informasi termasuk data
Peranan manajerian menurut Mintzberg adalah :
1. Peran antar pribadi (Interpersonal roles)
Pemimpin (Leader) yang mampu menyediakan motivasi
Berpenampilan tinggi (Figure head), Melaksanakan tugas seremonial
Mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada diluar unit
2. Peran informasional (Informational roles)
Pemonitor (Monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada
Menyampaikan informasi (Disseminator)
Juru bicara (Spokesperson)
3. Peran pengambil keputusan (Decesition maker roles)
Wiraswasta (Enterpreneur) membuat perbaikan
Menangani gangguan (Disturbance Handler) dgn bereaksi terhadap kejadian tidak diduga
Pembagi sumber (Resource allocator)
Tawar – menawar (Negotiator)
Keterampilan Manajemen
Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar, yaitu :
Keahlian komunikasi. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis
Keahlian pemecahan masalah. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Keputusan adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.
Selain itu seorang manajer modern juga harus memiliki pemahaman terhadap komputer dan pemahaman cara menggunakan informasi dalam manajemen.
TINGKATAN MANAJER
TOP MANAGER
Disebut executive dan berada pada tingkat perencanaan strategis.
(strategic Decision Making – Membuat keputusan strategis)
MIDDLE MANAGER
Kepala cabang, kepala divisi, dll, disebut tingkat manajemen pengawasan.
(Tactical Decision Making – Membuat keputusan taktis)
LOWER MANAGER
Supervisor, kepala bagian, dll, disebut tingkat pengawasan operasional.
Operational Decision Making – Membuat keputusan operasional)
Strategic Planning
Management control
Operational control
Sistem :
Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam sebuah sistem :
1. Terdapat kelompok elemen, Sebuah sistem memiliki lebih dari satu elemen. Contoh : Batu cadas menjadi tembok
2. Elemen terpadu
Semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis.
Contoh : Sepeda
3. Maksud bersama untuk mencapai tujuan
Dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem dan bukan untuk masing-masing elemen tersebut. Contoh : Pelayanan di suatu kantor
Klasifikasi Sistem :
a) Sistem cloosed loop terdiri dari 3 elemen kontrol yaitu : elemen objektif, mekanisme kontrol dan feedback loop.
b) Sistem open loop
Dalam hal ini tidak ada cara dalam mengendalikan outputnya
c) Sistem fisik
Terdiri dari sumber fisik misalnya : sistem komputer
d) Sistem konseptual
Menggunakkan sumber – sumber konsepsi / fisik, misalnya data dan informasi yang disimpan dalam komputer
Data :
Gambaran / fakta yang secara relatif belum berarti bagi penerimanya.
Contoh : Jam kerja
Informasi :
Data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Evolusi Sistem Informasi berbasis Komputer
1. Sistem Informasi Akutansi / Fokus Data
Karakteristik dari sebuah sistem informasi akutansi adalah:
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data yang rinci
4. Terutama pada historis
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
2. Sistem Informasi Manajemen / Fokus Informasi
Sistem Informasi Manajemen :
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Karakteristik dari SIM :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS
2. Mempunyai tujuan untuk mempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output
4. Memberikan gambaran terhadap attitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi
Sistem Informasi Manajement menurut :
Robet G Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambilan keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Bagan Sistem Informasi Manajemen
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut :
Pemakai Penggunaan
Petugas administrasi Mengerjakan transaksi
Mengolah data
Menjawab pertanyaan
Manajer tingkat bawah Mendapatkan data operasi
Membantu perencanaan
Penjadwalan
Mengetahui situasi yg tak terkendali
Mengambil kemputusan
Staff ahli Informasi untuk analisa
Membantu dalam analisis
Perencanaan dan pelaporan
Manajemen Laporan tetap
Permintaan informasi khusus
Analisis dan laporan khusus
Bantu dlm kenali persoalan dan peluang
Bantu dalam analisis pengambilan keputusan
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) / Fokus
Pada Pendukung Keputusan
DSS adalah Informasi yang menghasilkan system yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat
Teori yang mendasari DSS :
Herbert A Simon
Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikiran DSS saat ini.
G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton
Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan
Masalah yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat semistruktur. Masalah semistruktur adalah masalah yang beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan dimengerti dan beberapa diantaranya tidak dapat diketahui.
Fase pembuatan keputusan menurut Herbert A Simon
1. Intelegensi
2. Desain
3. Peninjauan kembali
Proses pengujian menguji kelayakan pemecahan tersebut.
4. Otomatisasi Kantor / Fokus Pada Komunikasi
OA(Office Automation) dimaksudkan u/ mempermudah komunikasi & meningkatkan produktivitas diantara manajer & pekerja kantor dengan menggunakan peralatan elektronik & elektromekanik
Tujuan utama dari penggunaan otomatisasi kantor:
1. Menaikkan produktivitas tugas sekertaris di karyawan administrasi
2. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke luar (Outgoing Correspondence)
3. Meningkatkan penggunaan surat menyurat ke dalam (Ingoing Correspondece)
4. Media dalam pemecahan masalah
5. Penggunaan komunikasi informasi menjadi lebih baik
5. Sistem Pakar (Expert System) / Fokus Konsultasi
Sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Merupakan aktivitas penyertaan mesin seperti komputer yang mempunyai kemampuan menampilkan tingkah laku yang dianggap intelegent.
Komponen :
User interface, software yang berfungsi sebagai media pemasukan ke dalam knowledge base.
Knowledge Base, berisi semua fakta, ide, hubungan
Inference engine, bertugas untuk menganalisis pengetahuan & menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base
Development Engine
Dipakai untuk menciptakan expert system
Ide dasar AI(Artificial Inteligent) : computer dapat di program u/ melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia
Rantai Komunikasi Tradisional
Menghubungkan pemakai, spesialis informasi dan komputer.
Rantai komunikasi End-User Computing
Spesialis Informasi:
Analis sistem bekerjasama dengan pemakai mengembangkan system baru dan memperbaiki system yang sekarang ada.
Pengelola Database bekerjasama dengan pemakai dan analis system menciptakan database berisi data yg diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
Spesialis jaringan bekerjasama dengan analisis system dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis system untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan komputer mini.
Siklus Kehidupan Sistem (System Life Cycle)
Perencanaan : manajer mendefinisikan masalah
Analisis : manajer mengatur penelitian sistem
Rancangan : manajer mengatur perancangan sistem
Penerapan : manajer mengatur penerapan sistem
Penggunaan : manajer mengatur persiapan sistem
Sistem Informasi Mananjemen
Sistem Informasi Mananjemen
Definisi SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika.
Model SIM
Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.
Konsep Subsitem Formasi Organisasi
Subset – subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area lain. Adapun subsistem - subsistem yang erat kaitannya dengan subunit - subunit utama organisasi yaitu yang pertama adalah sistem informasi yang dirancang untuk digunakan oleh eksekutif. Selanjutnya adalah sistem-sistem informasi yang untuk berbagai area fungsional-pemasaran, manufaktur, keuangan dan sumber daya manusia.
Sebagian besar database yang digunakan oleh satu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula halnya dengan program. Satu hal penting lain adalah bahwa sistem - sistem fungsional bukanlah alternatif dari SIM perusahaan yang menyeluruh.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis. Perangkat lunak EIS menggunakan isi database untuk menghasilkan tampilan yang telah disusun sebelumnya (preformatted) yang diturunkan (downloaded) ke workstation eksekutif dan disimpan di database eksekutif. Istilah yang berkembang dari kegiatan EIS adalah drill down. Drill Down berarti bahwa eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih terinci. Ada tiga rute utama untuk mendapatkan perangkat lunak yang menghasilkan informasi eksekutif :
1. Spesialis informasi perusahaan dapat mengembangkan perangkat lunak pesanan (custom software).
2. Eksekutif dapat menggunakan perangkat lunak produktifitas perorangan (personal productivity software) seperti spreadsheet elektronik, sistem manajemen database dan paket grafik.
3. Perusahaan dapat membeli perangkat lunak EIS khusus (special EIS software).
Pendekatan ketiga paling banyak mendapatkan perhatian.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran merupakan subset dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan. Subsistem input mengumpulkan data informasi yang dimasukkan ke dalam database. Subsistem output terdiri dari program - program komputer yang mengubah data menjadi informasi bagi para pemakai.
Kegiatan intelejen dari sistem informasi fungsional merupakan suatu kegiatan yang etis dan jangan dirancukan dengan spionase industri, yang merupakan suatu bentuk memata - matai.
Subsistem Output Pemasaran
Semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi pemasaran disebut bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup produk, tempat produk itu dijual, promosi, seperti penjualan langsung atau periklanan, dan harga produk.
Untuk tiap output sistem, manajemen memutuskan bahwa informasi tertentu dapat berguna dalam memecahkan masalah pemasaran. Perangkat lunak dikembangkan untuk menyediakan informasi mengenai unsur-unsur bauran pemasaran dengan berbagai cara.
Sistem Informasi Manufaktur
Komputer digunakan dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperti Computer - Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing (CAM). Sebagai sistem informasi konseptual, komputer juga digunakan dalam menjadwalkan produksi, mengaturkan persediaan, mengendalikan kualitas produk, dan menyediakan biaya produksi. Semuanya itu diberi nama Computer Integrated Manufacturing (CIM).
Subsistem Input Manufaktur :
- Industrial Engineer (IE)
- Sistem Produksi Fisik
- Sistem Konseptual seperti penjadwalan dan persediaan.
Subsistem Output Manufaktur :
Empat subsistem output mengukur secara terpisah dimensi - dimensi proses produksi yaitu :
- Mengukur waktu
- Mengukur volume
- Mengukur kualitas
- Mengukur biaya.
Sistem inforamsi Keuangan
Sistem informasi keuangan dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan. Pemakai tersebut terutama adalah para manajer, yang menggunakan informasi itu mengelola sumber daya mereka.
Subsistem audit Internal :
Membantu sistem informasi akuntansi dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor internal. Perusahaan – perusahaan besar pada umumnya memiliki staf atau auditor internal yang secara priodik mempelajari sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data dan informasi mereka benar – benar menggambarkan fisik yang diwakili.
Subsistem Inteligent Keuangan
Mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik, serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan
Terdiri dari :
a. Subsistem Peramalan
Melakukan peramalan jangka panjang 5 sampai 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan strategis.
b. Subsistem Perencanaan Dana.
Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan
c. Subsistem Pengendalian.
Menyediakan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada para manager sehingga mereka dapat memantau biaya aktual dibandingkan dengan anggaran.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem ini terbagi 2, yaitu :
a. Subsistem Input HRIS ( Human Resource Information System ), terbagi atas :
- Sistem informasi akuntansi.
- Subsistem penelitian sumber daya manusia.
- Subsistem intelijen sumber daya manusia.
b. Subsistem Output HRIS ( Human Resource Information System ), terdiri dari :
- Subsistem perencanaan tenaga kerja.
- subsistem perekrutan.
- subsistem kompensasi.
- subsistem benefit.
- subsistem laporan lingkungan
Peranan SIM Dalam Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Sangat sering SIM tidak menyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu di identifikasi dan diketahui. Konsep sistem pendukung keputusan diciptakan sebagai respon atas kebutuhan tersebut dan kita akan mengalihkan perhatian pada subsistem CBIS itu di bab selanjutnya.
Definisi SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika.
Model SIM
Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.
Konsep Subsitem Formasi Organisasi
Subset – subset SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di area lain. Adapun subsistem - subsistem yang erat kaitannya dengan subunit - subunit utama organisasi yaitu yang pertama adalah sistem informasi yang dirancang untuk digunakan oleh eksekutif. Selanjutnya adalah sistem-sistem informasi yang untuk berbagai area fungsional-pemasaran, manufaktur, keuangan dan sumber daya manusia.
Sebagian besar database yang digunakan oleh satu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula halnya dengan program. Satu hal penting lain adalah bahwa sistem - sistem fungsional bukanlah alternatif dari SIM perusahaan yang menyeluruh.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis. Perangkat lunak EIS menggunakan isi database untuk menghasilkan tampilan yang telah disusun sebelumnya (preformatted) yang diturunkan (downloaded) ke workstation eksekutif dan disimpan di database eksekutif. Istilah yang berkembang dari kegiatan EIS adalah drill down. Drill Down berarti bahwa eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih terinci. Ada tiga rute utama untuk mendapatkan perangkat lunak yang menghasilkan informasi eksekutif :
1. Spesialis informasi perusahaan dapat mengembangkan perangkat lunak pesanan (custom software).
2. Eksekutif dapat menggunakan perangkat lunak produktifitas perorangan (personal productivity software) seperti spreadsheet elektronik, sistem manajemen database dan paket grafik.
3. Perusahaan dapat membeli perangkat lunak EIS khusus (special EIS software).
Pendekatan ketiga paling banyak mendapatkan perhatian.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran merupakan subset dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan. Subsistem input mengumpulkan data informasi yang dimasukkan ke dalam database. Subsistem output terdiri dari program - program komputer yang mengubah data menjadi informasi bagi para pemakai.
Kegiatan intelejen dari sistem informasi fungsional merupakan suatu kegiatan yang etis dan jangan dirancukan dengan spionase industri, yang merupakan suatu bentuk memata - matai.
Subsistem Output Pemasaran
Semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi pemasaran disebut bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup produk, tempat produk itu dijual, promosi, seperti penjualan langsung atau periklanan, dan harga produk.
Untuk tiap output sistem, manajemen memutuskan bahwa informasi tertentu dapat berguna dalam memecahkan masalah pemasaran. Perangkat lunak dikembangkan untuk menyediakan informasi mengenai unsur-unsur bauran pemasaran dengan berbagai cara.
Sistem Informasi Manufaktur
Komputer digunakan dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperti Computer - Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing (CAM). Sebagai sistem informasi konseptual, komputer juga digunakan dalam menjadwalkan produksi, mengaturkan persediaan, mengendalikan kualitas produk, dan menyediakan biaya produksi. Semuanya itu diberi nama Computer Integrated Manufacturing (CIM).
Subsistem Input Manufaktur :
- Industrial Engineer (IE)
- Sistem Produksi Fisik
- Sistem Konseptual seperti penjadwalan dan persediaan.
Subsistem Output Manufaktur :
Empat subsistem output mengukur secara terpisah dimensi - dimensi proses produksi yaitu :
- Mengukur waktu
- Mengukur volume
- Mengukur kualitas
- Mengukur biaya.
Sistem inforamsi Keuangan
Sistem informasi keuangan dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan. Pemakai tersebut terutama adalah para manajer, yang menggunakan informasi itu mengelola sumber daya mereka.
Subsistem audit Internal :
Membantu sistem informasi akuntansi dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor internal. Perusahaan – perusahaan besar pada umumnya memiliki staf atau auditor internal yang secara priodik mempelajari sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data dan informasi mereka benar – benar menggambarkan fisik yang diwakili.
Subsistem Inteligent Keuangan
Mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik, serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan
Terdiri dari :
a. Subsistem Peramalan
Melakukan peramalan jangka panjang 5 sampai 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan strategis.
b. Subsistem Perencanaan Dana.
Berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan
c. Subsistem Pengendalian.
Menyediakan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada para manager sehingga mereka dapat memantau biaya aktual dibandingkan dengan anggaran.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem ini terbagi 2, yaitu :
a. Subsistem Input HRIS ( Human Resource Information System ), terbagi atas :
- Sistem informasi akuntansi.
- Subsistem penelitian sumber daya manusia.
- Subsistem intelijen sumber daya manusia.
b. Subsistem Output HRIS ( Human Resource Information System ), terdiri dari :
- Subsistem perencanaan tenaga kerja.
- subsistem perekrutan.
- subsistem kompensasi.
- subsistem benefit.
- subsistem laporan lingkungan
Peranan SIM Dalam Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Sangat sering SIM tidak menyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu di identifikasi dan diketahui. Konsep sistem pendukung keputusan diciptakan sebagai respon atas kebutuhan tersebut dan kita akan mengalihkan perhatian pada subsistem CBIS itu di bab selanjutnya.
Cara membuat foto ala graffiti
Cara membuat :
1. Buka foto yang hendak diubah. Pastikan background foto sudah tidak ada. Jika masih ada, hapus dengan Eraser Tool . Selanjutnya, ubah foto menjadi monokrom dengan mengklik Image > Adjustment > Desaturate.
2. Bentuklah foto agar terlihat kaku tampilannya untuk mengesankan cetakan stensil. Gunakan Filter > Artistic > Cutout..., Pada jendela filter yang muncul, atur ketiga slider di sisi kanan untuk membentuk obyek agar tampilannya menjadi lebih simpel, namun tetap dikenali, klik OK.
3. Klik Image > Adjustment > Levels... Pada boks dialog Level, geser slider putih di "Input Levels" ke arah tengah secara perlahan, dan juga menggeser slider abu-abu ke arah kanan. Tentukan sampai titik mana gambar membentuk outline dari bentuk dan bayangan obyek. Anda bisa menggeser slider hitam ke kanan untuk memperpekat gambar. Klik OK.
4. Drag foto yang hendak diubah dengan Move Tool . Selanjutnya, buka foto dinding/tembok yang hendak digambar graffiti.
5. Anda bisa mengubahnya dengan menekan Ctrl + T, lalu tarik sudut-sudutnya untuk memperbesar dan memperkecil. Anda pun bisa merotasinya, dengan mengklik-putar sudut gambar. Jika sudah, tekan Enter.
6. Agar menyatu dengan tembok, ubah blending mode layer gambar menjadi Multiply di panel Layers.
7. Agar gambar terlihat nyata, beri efek cat yang meleleh dari cat semprot dengan Brush Tool .
8. Haluskan beberapa bagian cat agar muncul kesan agar tak seluruh gambar disemprot dengan keras. Ini untuk menambah kesan nyata. Caranya, gunakan Blur Tool , pulaskan ke sejumlah bagian gambar. Selanjutnya, turunkan Opacity, yang ada di panel "Layers", menjadi sekitar 80-90%.
9. Jika hendak mengubah warna cat semprot dari gambar, klik Image > Adjustment > Hue & Saturation.... Contreng Colorize. Lalu atur Hue untuk memilih warna dan Saturation untuk kepekatan warna. Atur nilai Lightness ke angka +50. Klik Ok.
Cara menggerrakan kursor tanpa mouse
1. Tekan tombol "Alt"(sebelah kiri) + "Shift"(sebelah kiri) + Num Lock
2. Klik Ok
Sekarang MouseKeys sudah aktif
Cara menggerakannya menggunakan NumPad.
Angka 2, 4, 6, 8 berfungsi menggerakan ke bawah, kiri, kanan dan atas
Angka 1, 3, 7, 9 untuk menggerakan diagonal
sedangkan angka 5 untuk klik
Jika MouseKeys sedang aktif, mouse tetap dapat dipakai
Cara mematikan MouseKeys
1. Tekan tombol "Alt"(sebelah kiri) + "Shift"(sebelah kiri) + Num Lock
2. Klik Cancel
tips : Jika kecepatan MouseKeys terlalu lambat, bisa dipercepat, caranya :
1. Tekan tombol "Alt"(sebelah kiri) + "Shift"(sebelah kiri) + Num Lock
2. Klik Setiings>Mouse>Setiings
3. Setelah selesai di set, klik Ok
2. Klik Ok
Sekarang MouseKeys sudah aktif
Cara menggerakannya menggunakan NumPad.
Angka 2, 4, 6, 8 berfungsi menggerakan ke bawah, kiri, kanan dan atas
Angka 1, 3, 7, 9 untuk menggerakan diagonal
sedangkan angka 5 untuk klik
Jika MouseKeys sedang aktif, mouse tetap dapat dipakai
Cara mematikan MouseKeys
1. Tekan tombol "Alt"(sebelah kiri) + "Shift"(sebelah kiri) + Num Lock
2. Klik Cancel
tips : Jika kecepatan MouseKeys terlalu lambat, bisa dipercepat, caranya :
1. Tekan tombol "Alt"(sebelah kiri) + "Shift"(sebelah kiri) + Num Lock
2. Klik Setiings>Mouse>Setiings
3. Setelah selesai di set, klik Ok
Asal graffiti
Grafiti
Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat
tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng
atau pilok.
Sejarah
Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang
menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai
cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty
digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan
semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga
memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida.
Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui
seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru
dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran
terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini
ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri
dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk
kristen yang pada zaman
itu dilarang kaisar.
Grafiti pada zaman modern
Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan
kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan
kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan
sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering
muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami
golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan
terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan
tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap
merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali
seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.
Fungsi grafiti
• Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
Pada perkembangannya, grafiti di sekitar tahun 70-an di Amerika
dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri
kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang
kurang bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota.
Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar
kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun
sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki
peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San Diego, California,
New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa
grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola
pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.
Gang grafiti
Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan
lewat tulisan nama gang,
gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang
terjadi di dalam gang itu.
Tagging graffiti
Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang
atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka
makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini
memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya.
Semacam tanggung jawab karya.
di indonesia sendiri sekarang graffiti sudah sangat gampang
dijumpai di beberapa kota di indonesia!kemunculan graffiti
di indonesia pertama kali di daerah jogjakarta dan kini sudah
hampir menyebar ke seluruh pelosok negeri ini dan biasa di i
ndonesia artisnya kebanyakan pelajar yang mengekpresikan
ke tembok-tembok orang lain
Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat
tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng
atau pilok.
Sejarah
Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang
menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai
cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty
digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan
semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga
memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida.
Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui
seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru
dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran
terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini
ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri
dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk
kristen yang pada zaman
itu dilarang kaisar.
Grafiti pada zaman modern
Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan
kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan
kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan
sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering
muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami
golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan
terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan
tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap
merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali
seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.
Fungsi grafiti
• Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
Pada perkembangannya, grafiti di sekitar tahun 70-an di Amerika
dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri
kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang
kurang bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota.
Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar
kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun
sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.
Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki
peraturan sendiri untuk meredam grafiti. San Diego, California,
New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa
grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola
pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.
Gang grafiti
Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan
lewat tulisan nama gang,
gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang
terjadi di dalam gang itu.
Tagging graffiti
Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang
atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka
makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini
memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya.
Semacam tanggung jawab karya.
di indonesia sendiri sekarang graffiti sudah sangat gampang
dijumpai di beberapa kota di indonesia!kemunculan graffiti
di indonesia pertama kali di daerah jogjakarta dan kini sudah
hampir menyebar ke seluruh pelosok negeri ini dan biasa di i
ndonesia artisnya kebanyakan pelajar yang mengekpresikan
ke tembok-tembok orang lain
Keburukan Struktur Organisasi Staff/Garis Dan Fungsional
Dalam suatu lembaga pendidikan pasti mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Ciri-ciri Struktur Organisasi ini sebagai berikut :
1. Merupakan sebuah Organisasi besar
2. Hubungan atasan dan bawahan tidak sepenuhnya secara langsung
3. Karyawan banyak
4. Adanya spesialisasi personel, baik Lini/Garis ataupun Staff
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Spesialisasi kegiatan kerja
2. Standardisasi kegiatan kerja
3. Koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Untuk bekerja secara efektif dan efesien,orang-orang dalam organisasi harus mempunyai posisi dan peranan yang jelas, yaitu adanya tujuan yang jelas dan meyankinkan serta kejelasan konsep tugas dan aktivitas yang harus di selesaikan.Serta wewenang yang memungkinkan orang mengetahui keputusan apa yang harus di ambil dalam usaha mencapai tujuan.Untuk itulah struktur organisasi harus diciptakan di dalam sebuah lembaga pendidikan atau yayasan.Dengan adanya struktur organisasi maka akan terjadi kejelasan pembagian kerja.Dan fungsi tersebut telah dibagi pada orang-orang yang ada dalam organisasi dan pengarahan yang dilakukan pimpinan.untuk menghindarkan kemungkinan orang-orang dalam organisasi melakukan kegiatan nya sendiri-sendiri.Dan kegiatan yang dikoordinasi adalah kegiatan yang harmonis yang dapat dirangkai dan disatukan yang mengarah pada tujuan bersama.Pelaksanaan kegiatan tidaklah dapat berjalan dengan baik tampa ada sebuah struktur organisasi didalam nya.Kegiatan-kegiatan dalam sebuah lembaga atau yayasan akan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.Sehingga keberhasilan dari suatu kegiatan akan berpengaruh pula terhadap kegiatan lainnya.
Adapun bentuk-bentuk organisasi diantaranya :
a. Organisasi Garis.
Organisasi Garis atau lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan.
Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.
Keburukan Organisasi Garis:
• Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain.
• Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
b. Organisasi lini dan Staff
perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya.
Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :
• Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
• Struktur organisasinya sangat rumit.
• Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
• Sulit untuk memperoleh dana dan melatih tenaga pengajar untuk menjadi tenaga yang ahli.
• Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang ahli dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Secara keseluruhan organisasi bergantung hanya pada satu orang, sehingga jika orang tersebut tidak mampu atau berhalangan untuk hadir maka organisasi tersebut akan terancam kehancuran.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.
Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :
• Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
• Tidak adanya satu kesatuan perintah.
• Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
Menekankan pada rutinitas tugas dan kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Ciri-ciri Struktur Organisasi ini sebagai berikut :
1. Merupakan sebuah Organisasi besar
2. Hubungan atasan dan bawahan tidak sepenuhnya secara langsung
3. Karyawan banyak
4. Adanya spesialisasi personel, baik Lini/Garis ataupun Staff
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Spesialisasi kegiatan kerja
2. Standardisasi kegiatan kerja
3. Koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Untuk bekerja secara efektif dan efesien,orang-orang dalam organisasi harus mempunyai posisi dan peranan yang jelas, yaitu adanya tujuan yang jelas dan meyankinkan serta kejelasan konsep tugas dan aktivitas yang harus di selesaikan.Serta wewenang yang memungkinkan orang mengetahui keputusan apa yang harus di ambil dalam usaha mencapai tujuan.Untuk itulah struktur organisasi harus diciptakan di dalam sebuah lembaga pendidikan atau yayasan.Dengan adanya struktur organisasi maka akan terjadi kejelasan pembagian kerja.Dan fungsi tersebut telah dibagi pada orang-orang yang ada dalam organisasi dan pengarahan yang dilakukan pimpinan.untuk menghindarkan kemungkinan orang-orang dalam organisasi melakukan kegiatan nya sendiri-sendiri.Dan kegiatan yang dikoordinasi adalah kegiatan yang harmonis yang dapat dirangkai dan disatukan yang mengarah pada tujuan bersama.Pelaksanaan kegiatan tidaklah dapat berjalan dengan baik tampa ada sebuah struktur organisasi didalam nya.Kegiatan-kegiatan dalam sebuah lembaga atau yayasan akan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.Sehingga keberhasilan dari suatu kegiatan akan berpengaruh pula terhadap kegiatan lainnya.
Adapun bentuk-bentuk organisasi diantaranya :
a. Organisasi Garis.
Organisasi Garis atau lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan.
Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.
Keburukan Organisasi Garis:
• Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain.
• Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
b. Organisasi lini dan Staff
perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya.
Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :
• Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
• Struktur organisasinya sangat rumit.
• Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
• Sulit untuk memperoleh dana dan melatih tenaga pengajar untuk menjadi tenaga yang ahli.
• Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang ahli dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Secara keseluruhan organisasi bergantung hanya pada satu orang, sehingga jika orang tersebut tidak mampu atau berhalangan untuk hadir maka organisasi tersebut akan terancam kehancuran.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.
Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :
• Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
• Tidak adanya satu kesatuan perintah.
• Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
Menekankan pada rutinitas tugas dan kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
Keburukan Struktur Organisasi Garis/Staff dan Fungsional Pada Suatu Institusi Pendidikan
Dalam sebuah institusi atau lembaga pasti mempunyai sturktur organisasi yang berbeda, salah satu organisasi Garis/Staff:
Organisasi Garis atau Staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk kepemimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing penjabat, manajer ditempatkan dalam satu atau lebih penjabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
Misalnya dalam institusi pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang mengunakan struktur organisasi lini dan staff sebagai struktur organisasi mereka.
A. Kebaikan struktur organisasi lini dan staff:
* Adanya pembagian tugas yang jelas.
* Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.
* Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin.
* Staff dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place.
* Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.
B. Keburukan struktur organisasi lini dan staff:
* Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.
* Proses decision making berliku-liku.
* Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoil system patronage.
* Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain
* Pemimpin biasa yang cenderung otoriter, karena organisasi dipandang milik sendiri.
* Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
* Struktur organisasinya sangat rumit.
* Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
* Sulit untuk memperoleh dana dan melatih tenaga pengajar untuk menjadi tenaga yang ahli.
* Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang ahli dan berpengetahuan luas.
* Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
* Secara keseluruhan organisasi bergantung hanya pada satu orang, sehingga jika orang tersebut tidak mampu atau berhalangan untuk hadir maka organisasi tersebut akan terancam kehancuran.
Organisasi Garis atau Staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk kepemimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing penjabat, manajer ditempatkan dalam satu atau lebih penjabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
Misalnya dalam institusi pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang mengunakan struktur organisasi lini dan staff sebagai struktur organisasi mereka.
A. Kebaikan struktur organisasi lini dan staff:
* Adanya pembagian tugas yang jelas.
* Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.
* Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin.
* Staff dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place.
* Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.
B. Keburukan struktur organisasi lini dan staff:
* Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.
* Proses decision making berliku-liku.
* Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoil system patronage.
* Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain
* Pemimpin biasa yang cenderung otoriter, karena organisasi dipandang milik sendiri.
* Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
* Struktur organisasinya sangat rumit.
* Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
* Sulit untuk memperoleh dana dan melatih tenaga pengajar untuk menjadi tenaga yang ahli.
* Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang ahli dan berpengetahuan luas.
* Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
* Secara keseluruhan organisasi bergantung hanya pada satu orang, sehingga jika orang tersebut tidak mampu atau berhalangan untuk hadir maka organisasi tersebut akan terancam kehancuran.
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK, KEPUTUSAN DAN SOLUSI
Dalam sangat seing terjadi sebuah konflik dan konflik mungkin adalah bagian dari hidup ini, yang terjadi antara orang-orang yang berada disekitar. Konflik yang tidak tanggapi dapat merusak hubungan antara sesama individu. Konflik harus segera diselesaikan agar hubungan kembali yang rukun antara sesama individu.
Akibat dari konflik yang terjadi, yaitu:
1. Dapat mengganggu keseimbangan sumber daya.
2. Dapat mempengaruhi hubungan baik antar individu maupun kelompok
3. Terciptanya kerenggangan suatu hubungan.
4. Terjadinya konflik yang lebih besar misalnya dari antar individu menjadi antar kelompok
5. Terjadi kekacauan
Berbagai macam konflik yang terjadi:
1. Konflik antar pribadi
Konflik antar individu, adalah konflik social yang melibatkan individu di dalam konflik tersebut.
2. Konflik antar etnik
Etnik atau suku bangsa, adalah konflik yang terjadi antar suku bangsa berbeda
3. Konflik antar agama
Keyakinan dalam agama adalah konflik karena perbedaan keyakinan
4. Konflik Antar Golongan atau Kelas Sosial
Konflik yang terjadi antar kelas social biasanya berupa konflik yang bersifat vertical
5. Konflik atar Ras
Ras atau warna kulit merupakan ciri yang dibawa suatu masyarakat sejak lahir
6. Konflik antar Negara
Konflik antar Negara adalah konflik yang terjadi antara dua Negara atau lebih
Akibat dari konflik yang terjadi, yaitu:
1. Dapat mengganggu keseimbangan sumber daya.
2. Dapat mempengaruhi hubungan baik antar individu maupun kelompok
3. Terciptanya kerenggangan suatu hubungan.
4. Terjadinya konflik yang lebih besar misalnya dari antar individu menjadi antar kelompok
5. Terjadi kekacauan
Berbagai macam konflik yang terjadi:
1. Konflik antar pribadi
Konflik antar individu, adalah konflik social yang melibatkan individu di dalam konflik tersebut.
2. Konflik antar etnik
Etnik atau suku bangsa, adalah konflik yang terjadi antar suku bangsa berbeda
3. Konflik antar agama
Keyakinan dalam agama adalah konflik karena perbedaan keyakinan
4. Konflik Antar Golongan atau Kelas Sosial
Konflik yang terjadi antar kelas social biasanya berupa konflik yang bersifat vertical
5. Konflik atar Ras
Ras atau warna kulit merupakan ciri yang dibawa suatu masyarakat sejak lahir
6. Konflik antar Negara
Konflik antar Negara adalah konflik yang terjadi antara dua Negara atau lebih
Konflik dalam kedisiplinan pegawai
Dalam suatu perusahaan sangat sering terjadi ketidakdisilpinan pegawainya hal ini terjadi karena dari pegawainya itu sendiri atau karena kurangnya pengawasan.
Dengan terjadinya hal ini perusahaan sering mengalami kerugian, dan di samping itu akan terjadi istilah makan gaji buta. hal ini jika tidak di tindak akan menjadikan kemunduran dalam perusahaan.
Solusinya dengan:
1. Memberikan teguran
2. Memberikan SP1 sampai 3
3. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar
4. DI PHK
Dengan terjadinya hal ini perusahaan sering mengalami kerugian, dan di samping itu akan terjadi istilah makan gaji buta. hal ini jika tidak di tindak akan menjadikan kemunduran dalam perusahaan.
Solusinya dengan:
1. Memberikan teguran
2. Memberikan SP1 sampai 3
3. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar
4. DI PHK
Konflik Dalam hal keuangan
Konflik adalah suatu masalah yang terjadi, konflik atau masalah dapat timbul karena orang lain atau dari diri sendiri.
Keputusan adalah suatu hal yang telah di ambil dalam memecahkan suatu konflik atau masalah.
Solusi adalah jalan keluar hasil pemecahan masalah yang sudah ditemukan setelah dicari jalan keluarnya dari masalah yang kita hadapi.
Dalam hal ini saya akan mengambil pembahasan tentang konflik dalam suatu perusahaan mengenai bagian keuangannya. Dalam suatu perusahaan pasti ada kalanya perusahaan itu maju, ada kalanya pula mengalami kemunduran.
Apabila perusahaan mengalami angka keuangan, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan diskusi/rapat kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pengaruh besar dalam perusahaan.
Setelah melakukan rapat untuk hal apa yang akan dilakukan, maka terdapat banyak masukan dari orang - orang yang mengikuti rapat tersebut setelah itu maka akan terjadi pertukaran pikiran antara petinggi perusahaan sehingga memungkinkan timbul suatu keputusan. dimana keputusan itu mungkin akan menghasilkan suatu solusi yang sangat efektif dalam perkembangan perusahaan.
Misalnya kita harus melakukan pinjaman terhadap perusahaan lain atau melalui bank atau melakukan pengurangan tenaga kerja, yang berguna untuk menutupi kekurangan keuangan perusahaan. Kemudian kita juga harus melakukan promosi serta meningkatkan kualitas produk perusahaan.
Setelah para konsumen telah percaya kembali terhadap produk perusahaan kita dan keuangan kita telah normal kembali, maka langkah selanjutnya kita tinggal mengembalikan uang pinjaman dari perusahaan lain atau bank.
Jadi solusi atau jalan keluar dari konflik tersebut adalah
1. Melakukan pinjaman terhadap perusahaan lain atau bank
2. Melakukan promosi produk perusahaan
3. Meningkatkan kualitas produk, supaya konsumen percaya kembali dengan produk perusahaan kita.
4. Melakukan pengurangan tenaga kerja ( jika sudah sangat mendesak dan jika perusahaan sudah tidak sanggup mengatasi masalah keuangannya)
Keputusan adalah suatu hal yang telah di ambil dalam memecahkan suatu konflik atau masalah.
Solusi adalah jalan keluar hasil pemecahan masalah yang sudah ditemukan setelah dicari jalan keluarnya dari masalah yang kita hadapi.
Dalam hal ini saya akan mengambil pembahasan tentang konflik dalam suatu perusahaan mengenai bagian keuangannya. Dalam suatu perusahaan pasti ada kalanya perusahaan itu maju, ada kalanya pula mengalami kemunduran.
Apabila perusahaan mengalami angka keuangan, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan diskusi/rapat kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pengaruh besar dalam perusahaan.
Setelah melakukan rapat untuk hal apa yang akan dilakukan, maka terdapat banyak masukan dari orang - orang yang mengikuti rapat tersebut setelah itu maka akan terjadi pertukaran pikiran antara petinggi perusahaan sehingga memungkinkan timbul suatu keputusan. dimana keputusan itu mungkin akan menghasilkan suatu solusi yang sangat efektif dalam perkembangan perusahaan.
Misalnya kita harus melakukan pinjaman terhadap perusahaan lain atau melalui bank atau melakukan pengurangan tenaga kerja, yang berguna untuk menutupi kekurangan keuangan perusahaan. Kemudian kita juga harus melakukan promosi serta meningkatkan kualitas produk perusahaan.
Setelah para konsumen telah percaya kembali terhadap produk perusahaan kita dan keuangan kita telah normal kembali, maka langkah selanjutnya kita tinggal mengembalikan uang pinjaman dari perusahaan lain atau bank.
Jadi solusi atau jalan keluar dari konflik tersebut adalah
1. Melakukan pinjaman terhadap perusahaan lain atau bank
2. Melakukan promosi produk perusahaan
3. Meningkatkan kualitas produk, supaya konsumen percaya kembali dengan produk perusahaan kita.
4. Melakukan pengurangan tenaga kerja ( jika sudah sangat mendesak dan jika perusahaan sudah tidak sanggup mengatasi masalah keuangannya)
Dampak dari organisasi yang tidak memiliki aturan
Dampak yang dapat terjadi jika organisasi tidak memiliki aturan adalah dapat terjadi - konflik kepentingan.Ada beberapa sumber konflik dalam organisasi:
- Konflik dalam diri individu (intrapersonal conflict)
- Konflik antarindividu (Interpersonal conflict)
- Konflik antarkelompok (Intergroup conflict)
- Konflik antar individu dengan kelompok
Intrapersonal Conflict
Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan.
Nelson dan Quick, mengemukakan tiga penyebab intrapersonal conflict.
* Inter-role Conflict, dimana seseorang mengalami konflik yang bertalian dengan peran dalam hidupnya. Biasanya, pekerja / pegawai mengalami konflik, yang disebut work / home conflict. Contohnya, seorang ibu yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya, karena harus menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit.
* Intra-role Conflict. Ini terjadi bila terdapat konflik yang bertalian dgn peran tunggal (single role), misalnya saat seseorang menerima perintah yang berbeda dari dua atasannya. Atasan yang satu menyatakan harus menjaga jarak antarkaryawan supaya kinerja tidak terganggu, sementara atasan yang lain meminta agar semua karyawan mengutamakan kerja tim, sehingga ia kesulitan menjalankan perannya.
* Person-role Conflict, sebagai Konflik yang muncul dalam melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai hidup yang dianut. Contohnya, seseorang yang harus menjual produk dengan harga tinggi, padahal dia sadar bahwa calon konsumennya membutuhkan keuangan untuk ongkos sekolahnya.
Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya, tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.
Interpersonal Conflict
Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang individu (perbedaan pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman kerja, dan nilai hidup), kemudian karena perbedaan latar belakang sosial (perbedaan budaya, agama, dan sebagainya), serta perbedaan ciri-ciri pribadi (lemah lembut, kasar, tegas, plin-plan, agresif, dan sebagainya).
Di kategori ini, di samping konflik yang bersumber dari latar belakang dan ciri kepribadian individu, terdapat juga sumber-sumber lain seperti kekurangan informasi (information deficiency), persaingan dalam perebutan pengaruh, persaingan dalam memperoleh jabatan, pertentangan kepentingan pribadi (misalnya perebutan mobil dinas), konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan), melewati batas-batas territorial (letak barang seperti meja yang lewat batas, atau mobil salah parker), gaya kepemimpinan (misalnya pemimpin yang kasar yang menyakiti hati banyak orang yang dipimpinnya.
Intergroup Conflict
Dalam organisasi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan konflik. Mari membahas satu demi satu.
Perbedaan dalam tujuan dan prioritas. Setiap sub unit dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual murah dan dengan cara kredit. Sebaliknya, bagian keuangan menghendaki pembayaran harus tunai agar posisi kekuangan perusahaan tetap stabil.
Saling ketergantungan tugas (task interdependence). Ada yang disebut ketergantungan berurutan (sequential interdependence), dimana output dari suatu unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu surat permohonan, kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya. Ada juga yang disebut ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), seperti hubungan antara dokter, rumah sakit dan laboratorium.
Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya (resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas computer dan lainnya).
Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini pun akan mengakibatkan konflik. Kekaburan karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.
Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.
Perbedaan sistim imbalan dan intensif yang diatur per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.
Faktor birokratik (lini-staf), dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting, sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik. Kedelapan, karena sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.
Konflik antara individu dan kelompok.
Konflik di sini biasanya dipicu oleh beberapa hal, seperti : anggota kelompok yang tidak dapat memenuhi harapan dan standar kerja, individu yang melanggar norma yang disepakati, serta individu yang melecehkan atau mempermalukan kelompok.
Ray Pneuman mengidentifikasi sumber-sumber konflik antara individu dan kelompok di dalam organisasi. Menurutnya, konflik dapat berlaku jika ada perbedaan nilai dan keyakinan dari anggota organisasi, tidak jelasnya struktur organisasi, tidak cermatnya peran dan tanggung jawab pimpinan, berkembangnya struktur organisasi ke arah yang lebih besar dan luas, tidak berpadunya gaya kepemimpinan yang dipraktekkan oleh manajer dengan para karyawan, pimpinan baru yang terlalu cepat diangkat, komunikasi yang kurang lancar, pertentangan yang tidak terantisipasi oleh pimpinan, para karyawan yang tidak mau menunjang dan berpartisipasi atau pimpinan baru yang masih mengikuti pola lama dari pimpinan yang digantikannya yang tidak disukai karyawan.
- Konflik dalam diri individu (intrapersonal conflict)
- Konflik antarindividu (Interpersonal conflict)
- Konflik antarkelompok (Intergroup conflict)
- Konflik antar individu dengan kelompok
Intrapersonal Conflict
Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan.
Nelson dan Quick, mengemukakan tiga penyebab intrapersonal conflict.
* Inter-role Conflict, dimana seseorang mengalami konflik yang bertalian dengan peran dalam hidupnya. Biasanya, pekerja / pegawai mengalami konflik, yang disebut work / home conflict. Contohnya, seorang ibu yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya, karena harus menjaga anaknya yang dirawat di rumah sakit.
* Intra-role Conflict. Ini terjadi bila terdapat konflik yang bertalian dgn peran tunggal (single role), misalnya saat seseorang menerima perintah yang berbeda dari dua atasannya. Atasan yang satu menyatakan harus menjaga jarak antarkaryawan supaya kinerja tidak terganggu, sementara atasan yang lain meminta agar semua karyawan mengutamakan kerja tim, sehingga ia kesulitan menjalankan perannya.
* Person-role Conflict, sebagai Konflik yang muncul dalam melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai hidup yang dianut. Contohnya, seseorang yang harus menjual produk dengan harga tinggi, padahal dia sadar bahwa calon konsumennya membutuhkan keuangan untuk ongkos sekolahnya.
Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya, tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.
Interpersonal Conflict
Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang individu (perbedaan pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman kerja, dan nilai hidup), kemudian karena perbedaan latar belakang sosial (perbedaan budaya, agama, dan sebagainya), serta perbedaan ciri-ciri pribadi (lemah lembut, kasar, tegas, plin-plan, agresif, dan sebagainya).
Di kategori ini, di samping konflik yang bersumber dari latar belakang dan ciri kepribadian individu, terdapat juga sumber-sumber lain seperti kekurangan informasi (information deficiency), persaingan dalam perebutan pengaruh, persaingan dalam memperoleh jabatan, pertentangan kepentingan pribadi (misalnya perebutan mobil dinas), konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan), melewati batas-batas territorial (letak barang seperti meja yang lewat batas, atau mobil salah parker), gaya kepemimpinan (misalnya pemimpin yang kasar yang menyakiti hati banyak orang yang dipimpinnya.
Intergroup Conflict
Dalam organisasi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan konflik. Mari membahas satu demi satu.
Perbedaan dalam tujuan dan prioritas. Setiap sub unit dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual murah dan dengan cara kredit. Sebaliknya, bagian keuangan menghendaki pembayaran harus tunai agar posisi kekuangan perusahaan tetap stabil.
Saling ketergantungan tugas (task interdependence). Ada yang disebut ketergantungan berurutan (sequential interdependence), dimana output dari suatu unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu surat permohonan, kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya. Ada juga yang disebut ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), seperti hubungan antara dokter, rumah sakit dan laboratorium.
Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya (resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas computer dan lainnya).
Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini pun akan mengakibatkan konflik. Kekaburan karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.
Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.
Perbedaan sistim imbalan dan intensif yang diatur per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.
Faktor birokratik (lini-staf), dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting, sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik. Kedelapan, karena sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.
Konflik antara individu dan kelompok.
Konflik di sini biasanya dipicu oleh beberapa hal, seperti : anggota kelompok yang tidak dapat memenuhi harapan dan standar kerja, individu yang melanggar norma yang disepakati, serta individu yang melecehkan atau mempermalukan kelompok.
Ray Pneuman mengidentifikasi sumber-sumber konflik antara individu dan kelompok di dalam organisasi. Menurutnya, konflik dapat berlaku jika ada perbedaan nilai dan keyakinan dari anggota organisasi, tidak jelasnya struktur organisasi, tidak cermatnya peran dan tanggung jawab pimpinan, berkembangnya struktur organisasi ke arah yang lebih besar dan luas, tidak berpadunya gaya kepemimpinan yang dipraktekkan oleh manajer dengan para karyawan, pimpinan baru yang terlalu cepat diangkat, komunikasi yang kurang lancar, pertentangan yang tidak terantisipasi oleh pimpinan, para karyawan yang tidak mau menunjang dan berpartisipasi atau pimpinan baru yang masih mengikuti pola lama dari pimpinan yang digantikannya yang tidak disukai karyawan.
ORAGANISASI BERORIENTASI HASIL
Hal - hal yang sangat diperlukan dalam berorganisasi, yaitu:
Nilai & visi, misi, aturan, profesionalisme, insentif, sumber daya, dan rencana kerja. dari semua aspek ini merupakan dasar yang harus ada agar dalam menjalani suatu pekerjaan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Apabila salah satu hal – hal tersebut tidak ada dalam organisasi tersebut maka akan terjadi hal sebagai berikut:
1 Apabila tidak terdapat Misi dan Visi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Rusak Karena tidak mempunyai pedoman dalam mengambil langkah – langkah dalam menjalankan organisasi.
2. Apabila tidak terdapat Misi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.
3. Apabila tidak terdapat Aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan terjadi Konflik Kepentingan maksudnya akan terjadi persaingan demi kepentingan pribadi dengan memanfaatkan organisasinya, bukan untuk kepentingan/kemajuan organisasinya.
4. Apabila tidak terdapat sikap Profesionalisme dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Resah maksudnya semuanya terjadi begitu saja segala hal yang dilakukan dengan cara awam atau tidak sesuai dengan standar yang biasanya dilakukan oleh organisasi yang sudah progfesional.
5. Apabila tidak terdapat Insentif dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan lamban.
6. Apabila tidak terdapat Sumber Daya dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Frustasi maksudnya organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya anggota.
7. Apabila tidak terdapat Rencana Kerja dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Salah Langkah, maksudnya segala sesuatu yang di kerjakan berjalan begitu saja tanpa memikirkan apa dampak baik buruk yang dapat terjadi jika melakukan sesuatu.
Nilai & visi, misi, aturan, profesionalisme, insentif, sumber daya, dan rencana kerja. dari semua aspek ini merupakan dasar yang harus ada agar dalam menjalani suatu pekerjaan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Apabila salah satu hal – hal tersebut tidak ada dalam organisasi tersebut maka akan terjadi hal sebagai berikut:
1 Apabila tidak terdapat Misi dan Visi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Rusak Karena tidak mempunyai pedoman dalam mengambil langkah – langkah dalam menjalankan organisasi.
2. Apabila tidak terdapat Misi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.
3. Apabila tidak terdapat Aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan terjadi Konflik Kepentingan maksudnya akan terjadi persaingan demi kepentingan pribadi dengan memanfaatkan organisasinya, bukan untuk kepentingan/kemajuan organisasinya.
4. Apabila tidak terdapat sikap Profesionalisme dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Resah maksudnya semuanya terjadi begitu saja segala hal yang dilakukan dengan cara awam atau tidak sesuai dengan standar yang biasanya dilakukan oleh organisasi yang sudah progfesional.
5. Apabila tidak terdapat Insentif dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan lamban.
6. Apabila tidak terdapat Sumber Daya dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Frustasi maksudnya organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya anggota.
7. Apabila tidak terdapat Rencana Kerja dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Salah Langkah, maksudnya segala sesuatu yang di kerjakan berjalan begitu saja tanpa memikirkan apa dampak baik buruk yang dapat terjadi jika melakukan sesuatu.
ORAGANISASI BERORIENTASI HASIL
Hal - hal yang sangat diperlukan dalam berorganisasi, yaitu:
Nilai & visi, misi, aturan, profesionalisme, insentif, sumber daya, dan rencana kerja. dari semua aspek ini merupakan dasar yang harus ada agar dalam menjalani suatu pekerjaan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Apabila salah satu hal – hal tersebut tidak ada dalam organisasi tersebut maka akan terjadi hal sebagai berikut:
1 Apabila tidak terdapat Misi dan Visi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Rusak Karena tidak mempunyai pedoman dalam mengambil langkah – langkah dalam menjalankan organisasi.
2. Apabila tidak terdapat Misi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.
3. Apabila tidak terdapat Aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan terjadi Konflik Kepentingan maksudnya akan terjadi persaingan demi kepentingan pribadi dengan memanfaatkan organisasinya, bukan untuk kepentingan/kemajuan organisasinya.
4. Apabila tidak terdapat sikap Profesionalisme dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Resah maksudnya semuanya terjadi begitu saja segala hal yang dilakukan dengan cara awam atau tidak sesuai dengan standar yang biasanya dilakukan oleh organisasi yang sudah progfesional.
5. Apabila tidak terdapat Insentif dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan lamban.
6. Apabila tidak terdapat Sumber Daya dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Frustasi maksudnya organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya anggota.
7. Apabila tidak terdapat Rencana Kerja dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Salah Langkah, maksudnya segala sesuatu yang di kerjakan berjalan begitu saja tanpa memikirkan apa dampak baik buruk yang dapat terjadi jika melakukan sesuatu.
Nilai & visi, misi, aturan, profesionalisme, insentif, sumber daya, dan rencana kerja. dari semua aspek ini merupakan dasar yang harus ada agar dalam menjalani suatu pekerjaan dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Apabila salah satu hal – hal tersebut tidak ada dalam organisasi tersebut maka akan terjadi hal sebagai berikut:
1 Apabila tidak terdapat Misi dan Visi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Rusak Karena tidak mempunyai pedoman dalam mengambil langkah – langkah dalam menjalankan organisasi.
2. Apabila tidak terdapat Misi dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.
3. Apabila tidak terdapat Aturan dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan terjadi Konflik Kepentingan maksudnya akan terjadi persaingan demi kepentingan pribadi dengan memanfaatkan organisasinya, bukan untuk kepentingan/kemajuan organisasinya.
4. Apabila tidak terdapat sikap Profesionalisme dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Resah maksudnya semuanya terjadi begitu saja segala hal yang dilakukan dengan cara awam atau tidak sesuai dengan standar yang biasanya dilakukan oleh organisasi yang sudah progfesional.
5. Apabila tidak terdapat Insentif dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan lamban.
6. Apabila tidak terdapat Sumber Daya dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Frustasi maksudnya organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya anggota.
7. Apabila tidak terdapat Rencana Kerja dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut akan Salah Langkah, maksudnya segala sesuatu yang di kerjakan berjalan begitu saja tanpa memikirkan apa dampak baik buruk yang dapat terjadi jika melakukan sesuatu.